PANGKALAN-Empat Kepala Dusun Desa Pangkalan, Suka Sari, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang di berhentikan sepihak oleh Kepala Desa Pangkalan, Rohmat. Diduga kuat, pemberhentian sepihak tersebut terkait Pemilu Legislatif yang berakhir 9 April lalu.
Keempat Kepala Dusun tersebut adalah masing-masing Rahmat, Mandor Desa Pangkalan Dusun 1, Narsin, Mandor Desa Pangkalan Dusun II, Rindan, Mandor Desa Pangkalan Dusun II dan Igo, Wakil Mandor Desa Pangkalan Dusun 1 yang juga menjabat Ketua RT 2 di Kampung Sukasari.
Pemberhentian sepihak oleh Kades Pangkalan dikatakan Igo tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mereka tiba-tiba diberi surat pemberhentian pada tanggal 10 April.Sedangkan dalam surat tersebut tertera tanggal 6 April 2009. "Jadi surat diberikan 2 hari setelah pemilu. Seperti sudah direncanakan," kata Igo kepada Tangerang Online, Senin (13/4).
Padahal menurut Igo, dirinya selaku Ketua RT atau Wakil Mandor tidak pernah merasa berbuat salah. Warga di lingkungannya pun tidak pernah ada keluhan. Pemberhentian dirinya selaku Wakil Mandor atau Ketua RT oleh Kades Pangkalan dirasanya sepihak dan tanpa alasan jelas. "Saya gak masalah kalo memang terkait tugas, misal ada warga yang dirugikan atau semacamnya," kata Igo yang telah menjabat Ketua RT sejak 2006 lalu.
Sejauh ini para Mandor tersebut belum mendapat penjelasan secara langsung lantaran Kades Pangkalan, Rohmat, sulit ditemui. Namun diduga pemberhentian para Mandor tersebut terkait pemenangan pemilu legislatif.
Seperti dikatakan Rindan, Kades Pangkalan, Rohmat, pernah meminta doa dan dukungannya bahwa ada keluarganya yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari parpol tertentu. Namun belakangan tidak berhasil terpilih lantaran wilayah para Mandor tersebut memilih caleg lain dari parpol lain. "Diwilayahnya saja tidak dipilih apalagi di wilayah orang lain,"kata Rindan.
Namun sayangnya, saat hendak dikonfirmasi, Kades Pangkalan, Rohmat, tidak berada di kantornya. Saat dihubungi Tangerang Online pun nomer yang bersangkutan tidak aktif. (gendon)
wah kalu bener begitu nggak demokratis dong !
BalasHapus