Senin, 12 Januari 2009





MENURUT DPRD

Pemkab Tangerang Abaikan Pendidikan


Senin, 7 Januari 2008
TANGERANG (Suara Karya): Buruknya fasilitas pendidikan di Kabupaten Tangerang dan minimnya perhatian pemerintah setempat dalam menangani pendidikan, mendapat kritik tajam DPRD.Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2008 untuk sektor pendidikan cukup besar. Tapi ternyata masih banyak sarana dan prasarana sekolah masih rusak, tak layak pakai, dan ribuan orang masih buta aksara.Seperti yang terjadi pada Sekolah Dasar (SD) Suka Asih II, yang terletak di Kampung Pasir Awi, Desa Suka Asih, Kecamatan Pasar Kemis, Tangerang.

Di sekolah ini sedikitnya 300 siswa-siswi SD tidak dapat belajar dengan aman. Pasalnya, dari enam ruang kelas yang tersedia, hanya dua kelas yang dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar. Sedangkan dua kelas lainnya sudah roboh sehingga tidak dapat dipergunakan. Dan satu kelas lagi terpaksa harus dijadikan gudang karena kondisinya juga sudah memprihatinkan. Kelas ini tidak layak lagi untuk tempat belajar karena dikhawatirkan setiap saat bisa roboh.Melihat keadaan sekolah ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Dinas Pendididkan tetap cuek.

Menurut Kepala Sekolah SD Suka Asih II, Tito Kartinah, pihaknya sudah memberi tahu Dinas Pendidikan serta mengajukan surat permohonan untuk renovasi sekolah. Bahkan surat itu, tutur Kartinah, sudah dilayangkan sejak tahun 2006 lalu. Namun, pengajuan tinggallah pengajuan, lanjut Kartinah. Buktinya, hampir seluruh bangunan sekolah ini roboh, terutama atap dan plafonnya, namun belum juga direnovasi."Kami sudah mengajukan permohonan renovasi bangunan pada Juni 2006. Namun hingga sekarang belum juga mendapat tanggapan," katanya.

Ditemui terpisah, anggota Komisi II DPR-RI, Jazuli Juwaeni, yang baru-baru ini melihat keadaan SD Suka Asih II itu, mengaku prihatin. Menurut dia, keadaan yang terjadi pada bangunan SD tersebut merupakan bukti bahwa pemda setempat tidak peduli pada sektor pendidikan."Saya tanya kepada Pemkab angerang apa tidak memperhatikan sektor pendidikan," kata Juwaeni heran.Juwaeni berjanji dalam waktu dekat dia akan membawa persoalan ini hingga ke tingakat DPR-RI, khususnya ke jajaran Komisi X yang membidangi masalah pendidikan. "Semoga dalam waktu dekat persoalan ini dapat dicarikan penyelesaiannya," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Arief Wahyudi mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa Pemkab Tangerang mengabaikan sektor pendidikan. Bahkan sampai saat ini DPRD tidak pernah diajak berkoordinasi terkait program dan kondisi pendidikan. Bagaimana pendidikan di Kabupaten Tangerang ini bisa berjalan dengan baik, lanjut Wahyudi, hingga saat ini Dinas Pendidikan tidak pernah bisa diajak berkoordinasi terkait data dan kekurangan atau kelebihan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Kabupaten Tangerang.

Saat dikonfirmasi Suara Karya perihal masalah tersebut pada Minggu (6/1), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Ahmad Suwandi mengatakan, meskipun sekolah tersebut telah mengajukan permohonan renovasi kelas pada tahun 2006 lalu, tapi belum juga bisa direnovasi, itu semata-mata karena kendala anggaran.(Bayu)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar