Dengan sistem pemilu yang terbuka sekarang ini, masyarakat dapat memberikan penilaian obyektif kepada partai-partai yang ada melalui calon legislatif (CALEG) pada tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat atau DPR-RI. Pemilu 2009 yang akan segera dilaksanakan dengan diawali pemilihan anggota DPRD Kab/Kota, Provinsi dan Pusat merupakan langkah yang baik untuk partai dalam mengkonsolidasikan kekutan dari tingkat pusat sampai tingkat Desa atau Kelurahan untuk mempersiapkan diri partai yang akan mengikuti Pilpres.
Pengurus ranting yang ada di kelurahan atau desa mempunyai peran yang sangat penting sebagai ujung tombak partai untuk mempengaruhi masyarakat dalam memilih partai /simpatisan dan meminimkan angkagolput pada pemilu 2009. Selain konsolidasi dari partai pemilu saat ini berbeda dengan pemilu 2004, saat ini banyak partai memberikan kebijakan kepada caleg yang akan tampil maju tidak lagi pada nomor urut namun suara terbanyak, sesuai dengan UU pemilu bahwa seorang calon akan menjadi anggota DPR apabila memperoleh 30% BPPT yang ada, namun masih ada partai yang memberlakukan berdasarkan nomor urut. Melihat penomena yang ada saat ini akan dapat diperkirakan bahwa partai yang memberlakukan suara terbanyak akan lebih diuntungkan oleh caleg-calegnya, karena masing-masing caleg akan bersaing secara ketat dan logistik partai pun tidak terserap banyak pada pemilu awal, caleg yang ada akan mengeluarkan logistik dari kantong sendiri-sendiri. Selain itu akan adanya simpul-simpul masa yang baru berdasarkan kedekatan caleg kepada masyarakat menjadi peluang yang besar untuk membesarkan partai itu sendiri.
Dengan sistem yang terbuka didalam internal partai maka masing-masing caleg membutuhkan simpul-simpul solid yang akan menjadi relawan caleg untuk memperjuangkan mendapat suara 30%. Selain itu sistem pemilu 2009 membawa masalah baru, sekarang ini banyak KPU di daerah yang belum mensosialisasikan mekanisme penusukan dan gambar kertas suara apabila sosialisasi ini tidak sampai pada masyarakat bawah akan berdampak kerugian yang besar oleh caleg, angka kesalahan dalam menusuk akan banyak, angka golput akan meningkat. Untuk mengantisipasi atau meminimkan hal-hal diatas dibutuhkan tim sosialisasi yang siap dan turun langsung ke kelurahan-kelurahan dan tim ini akan membentuk simpul-simpul baru ketika melakukan sosialisasi yang akan menjadi relawan caleg 2009.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar